Minyak atsiri atau minyak terbang (volatile oil) ataupun juga sering disebut sebagai minyak esteris (minyak esensial) merupakan salah satu sisa metabolisme yang disintesa dalam sel kelenjar (glandular cell) jaringan tanaman. Minyak atsiri dapat dihasilkan dari tanaman yaitu dari bagian seperti daun, buah atau kulit buah, akar atau rhizome, batang atau kulit batang, dan bunga.
Menurut (Guenther, 1987), minyak atsiri memiliki sifat fisik seperti berbau wangi sesuai aroma tanaman penghasilnya, mempunyai rasa getir (pungent taste), mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, larut dalam pelarut organik seperti (alkohol, eter, petroleum, serat benzena), dan tidak larut dalam air.
Sedangkan sifat kimia minyak atsiri yaitu tergantung pada berbgai hal seperti tanaman penghasil, kondisi iklim, tempat tumbuh, metode ekstraksi, umur panen, dan cara penyimpanan minyak. Secara umu komponen kimia minyak atsiri terdiri dari :
• Golongan hidrokarbon (monoterpen, sesquiterpen, diterpen, politerpen, parafin, olefin, serta hidrokarbon aromatik)
• Oxygenated hydrokarbon, yang terdiri dari persenyawaan alkohol (geraniol, nerol, eugenol, vanillin), aldehida (sitral, sitroneal, sinnamaldehida), keton, ester, dan ether.
Minyak atsiri di Indonesia sangat potensial dikembangkan. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki lebih dari 160 jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Sedangkan dalam dunia perdagangan terdapat 80 jenis minyak atsiri dan Indonesia memiliki 40 jenis, tetap baru 12 yang masuk perdagangkan Internasional. Contoh minyak atsiri yang dihasilkan di Indonesia adalah nilam, sereh wangi, kenanga, pala, jahe, lada, akar wangi, serata cengkeh.
Komoditas minyak atsiri sangat dibutuhkan dalam berbagai industri seperti industri parfum, kosmetika, obat-obatan, serta industri makanan dan minuman. Contoh jenis minyak atsiri dan tanaman penghasilnya yang sudah berkembang di Indonesia :
Nama minyak Nama dagang Nama tanaman Kegunaan/fungsi
Nilam Patchouli Oil Pogestemon cablin Parfum, sabun
Serai wangi Citronella Oil Andropgon nardus Parfum, sabun
Akar wangi Vetiver Oil Vetiveria zizanoides Parfum, sabun
Kenanga Cananga Oil Canangium odoratum Parfum, sabun
Cendana Sandalwood Oil Santalum album Parfum, sabun
Kayu putih Cajuput Oil Melaleuca leucadendron Farmasi
Daun cengkeh Clove leaf Oil Syzigium aroamticum Rokok, parfum, farmasi, makanan
Gagang cengkeh Clove Stem Oil Syzigium aroamticum Idem
Bunga cengkeh Clove bud Oil Syzigium aroamticum Idem
Pala Nutmeg Oil Myristica fragrans Makanan, rokok
Lada Black papper oil Piper nigrum Makanan, minuman
Jahe Ginger Oil Zingiber officinale Makanan, minuman
Prouksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan penyulingan. Tujuan dari penyulingan yaitu untuk menghasilkan minyak atsiri dari tanaman aromatik yang mempunyai kandungan minyak atsiri tetapi sulit untuk diekstrak pada kondisi lingkungan normal. Minyak atsiri susah untuk didapatkan karena minyak ini terdapat dalam kantung minyak yang terdapat dalam jaringan tumbuhan. Hasil penyulingan minyak atsiri sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut yaitu antara lain :
• Jenis dan penanganan bahan baku yang akan disuling
• Jenis, distribusi, dan uap yang akan digunakan
• Bahan penyusun katel penyulingan
• Dimensi alat penyulingan dan metode penyulingan yang digunakan
Penyulingan merupakan suatu proses pemisahan secara fisik suatu campuran dua atau lebih produk yang mempunyai titik didih berbeda dengan cara mendidihkan terlebih dahulu komponen yang mem[unyai titik didih rendah agar terpisah dari campuran. Metode dalam penyulingan ada tiga, yaitu :
• Penyulingan dengan air (water distilation)
• Penyulingan dengan uap dan air (steam and water distilation)
• Penyulingan dengan uap langsung (steam distilation)
Senin, 04 Juni 2012
MINYAK ATSIRI
Senin, Juni 04, 2012
pujopijeh's
No comments
0 komentar:
Posting Komentar