Jumat, 27 Januari 2012

kemasan transportasi dan distribusi

KEMASAN DISTRIBUSI/TRANSPORTASI
    Kemasan distribusi merupakan kemasan yang memiliki fungsi dalam penanganan dan transportasi produk sampai ditangan konsumen. Produk yang sangat memerlukan kemasan jenis ini adalah produk agriculture/agroindustri. Produk agroindustri memerlukan kemasan transportasi karena biasanya produk ini memeiliki daya tahan kurang lama.
    Sebagai kemasan transportasi kemasan tersebut harus memenuhi beberapa ketentuan. Ketentuan dalam kemasan transportasi yaitu diantaranya :
1.    Kemasan harus cocok dengan produk yang dikemas. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga kualitas produk agar teatp bagus selama pendistribusian
2.    Kemasan harus dapat menjaga produk dan menyiapkan penanganan selama pengapalan serta menjadi pengaman terhadap penanganan kasar selama bongkar muat, tekanan dari kemasan lain, benturan dan getaran, serta kelembapan yang tinggi
Pengemasan harus dilakukan dengan baik dan benar. Jika penanganan pengemasan kurang baik selama transportasi maka akan berdampak pada rusaknya produk, pembusukan, harga jatuh, atau bahkan yang lebih parah konsumen tidak mau menerima produk tersebut.
    Kemasan dalam transportasi memiliki beberapa tipe. Tipe yang paling banyak dugunakan adalah tipe kemasan corrugated fiberboard. Tipe dari corrugated fiberboard antara lain yaitu :
1.    RSC (Regular Slotted Container)
Tipe dengan konstruksi sederhana, sangat populer, kurang kuat terhadap tumpukan, akonomi dalam penyimpanan, serta efisien
2.    HTC (Half Telescopic Container)
Kelbihan dari kemasan ini adalah mudah dibuka, efisien, dan mudah dalam pengangkutan
3.    FTC (full Telescopic Container)
Kemasan ini memiliki kekuatan tumpuk yang lebigh baik daripada tipe RSC maupun HTC
4.    Bliss Box : kuat
5.    Dual Wood and Corrugated Structure : kuat
6.    Spesial Construction : kuat
Kemasan transportasi memiliki ukuran yang berbeda tiap negara, sehingga akan mnyulitkan dalam rusan transportasi internasional. Untuk itu agar mempermudah perdagangan internasional maka diperlukan suatu standar untuk kemasan. Oleh karena itu maka di buatlah standarisasi kemasan. Keuntungan dari standarisasi emasan adalah sebagai berikut :
1.    Dapat mengurangi berbagai jenis atau macam kemasan yang digunakan oleh produsen (ukuran kemasan distandarkan)
2.    Meningkatkan daya guna dengan kemasan lain seperti pallet, petikemas, dll. (pallet standar 1219 x 1016 mm atau 48 x 40 inchi)
3.    Mentediakan satuan muatan dan muatan muatan dalam pallet yang lebih stabil
4.    Menurunkan biaya pemasaran dan transportasi
Beberapa peralatan pengangkutan distribusi yang paling umum yaitu :
•    Air Cargo Container (peti kemas)
•    Air Cargo Pallet
•    Peti kemas
•    Forklift
•    Crane and Hoist
Untuk pengangkutan dengan peti kemas harus diperhatikan beberapa hal seperti sifat fisisk peti kemas dan hal yang dapat m,enulari produk. Sifat fisik peti kemas meliputi kebersihan, kerusakan, serta pengontrol suhu(refrigerated harus dikalibrasi suhunya). Sedangka hal yang mungkin menulari produk diantaranya adalah :
•    Bau dari pengepakan sebelumnya
•    Sisa kimia beracun
•    Serangga yang bersarang
•    Sisa makanan membusuk
•    Penyumbatan pada pembuangan
Untuk penyimpanan dan muatan campuran maka yang harus dfiperhatikan adalah :
•    Suhu yang direkomendasikan
•    RH
•    Produksi ethilene dan sensitifitasnya terhadap produk
•    Produksi dan penyerapan bau
Keempat hal diatas harus compatible agar muatan satu dengan muatan yang lain tidak saling mencemari. Istilah umum dalam pengelolaan peti kemas :
•    FCL (full Container Load)
Satu container hanya berisi satu barang yang dimiliki oleh satu orang atau satu perusahaan
•    LCL (Less Than Contauiner Load)
Satu container berisi barang ynag dimiliki oleh beberapa orang atau perusahaan
•    CY (Container Yard)
Tempat penumpukan container, baik berisi maupun kosong
•    CFS (Container Freight Station)
Gudang tempat stuffing dan stripping container



Cargo memiliki beberapa jenis. Jenis untuk general cargo antara lain yaitu :
1.    Clossed Container
Merupakan Container yang paling umum, yaitu container dengan bagian pintu belakang.
2.    Open Container
Container dengan bagian atapnya terbuka
3.    Open Side Container
Container dengan bagian sisi terbuka
4.    Open Top- Sided Container
Container dengan bagian atas dan sisinya terbuka
5.    Open Top End Container
Container dengan bagian atas dan bagian belakang terbuka
6.    Half Height Container
Merupakan container yang digunakan untuk mengangkut barang dengan berat jenis yang tinggi. Tinggi dari Container ini yaitu setengah dari tinggi container standar
7.    Spesial Container
Merupakan container yang digunakan untuk memuat barang khusus. Jenis dari spesial container antara lain:
•    Cattle Container
Container yang dpat digunakan untuk mengangkut hewan hidup yang dilengkapi dengan krangkeng atau keranjang
•    Hanging Container
Container yang digunakan untuk mengangkut pakaian jadi yang dilengkapi dengan hanger untk nenggantung pakaian
•    Meat Rall Container
Digunakan untuk mengangkut daging tanpa pendingin
8.    Ventilated Container
Container yang memiliki jendela untuk sirkulasi.



   


Selasa, 24 Januari 2012

ahan kemnasan gelas

BAHAN KEMASAN GELAS
   
Kemasan gelas merupakan kemasan tertua yang telah digunakan sejak 3000 SM. Pada zaman dahulu bangsa mesirlah yang manggunakan kemasan gelas. Pada zaman dahulu juga kepala anak panah menggunakan bahan sejenis gelas nyang berasal dari gunung api. Menurut pliny, pada abad permulaan bangsa venesia yang berlabuh disuatu pulau membuat api unggun (tungku perapian) yang dibuat dengan menggunakan bongkahan soda yang diletakkan diatas pasir. Pagi harinya pada sisa hasil pembakaran ditemukan kristal kaca yang diketahui sebagai hasil dari reaksi antara soda dan pasir pada suhu tinggi.
    Menurut penelitian unsur yang terkandung dalam gumpalan bening tersebut adalah silika Oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO), dan Natrium oksida (Na2O). Silika tersebut diketahui dikandung dalam pasir dalam jumlah yang banyak, sehingga orang menyatakan bahwa gelas dapat dibuat dengan mereaksikan pasir sebagai sumber silika dengan kulit kerang sebagai sumber kalsium dan soda sebagai sumber natrium.
    Kota-kota pusat gelas didunia adalah Alexandria, Tyre, dan Sidon.  Sebagai bahan kemasan gelas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan kemasan gelas adalah sebagai berikut :
•    Bersifat inert (tahan terhadap reaksi)
•    Kuat
•    Tahan terhadap kerusakan
•    Transparan
•    Tahan terhadap suhu tinggi
•    Barrier yang baik terhadap gas, dan air
Sedangkan sifat yang merugikan dari gelas yaitu mudah pecah, berat, dan kurang baik terhadap produk yang kurang tahan terhadap penyinaran.
    Wadah gelas diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu jenis jar dan jenis botol. Jenis jar merupakan jenis wadah gelas yang memiliki leher lebar,sedangkan jenis botol merupakan wadah gelas yang memilii leher sempit.

    Umumnya gelas memiliki berbagai warna yang disesuaikan dengan kebutuhan atau fungsinya. Warna tersebut disebabkan oleh adanya bahan kimia yang ditambahkan pada gelas. Bahan kimia tersebut yaitu sebagai berikut :


Warna     Bahan tambahan
Merah     Temabaga, tembaga oksida, kadmium sulfida
Kuning     Besi oksida, antimony oksida
Hijau    Krom oksida
Biru    Besi sulfat, krom oksida
Ungu     Kobalt oksida
Hitam    Mangan
Abu-abu    Kalsium florin, karbon, dan senyawa belerang

    Gelas memilik sifat yang stabil sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lam tanpa kerusakan. Wadah gelas dalam asam kuat dan alkali bersifat inert, namun pada air terjadi pengikisan komponen tertentu, misalnya air destilata dalam wadah flint akan mengikis 10-15 ppm NaOH selama 1 tahun. Gelas juga dapat mengalami blooming yaitu peristiwa terlarutnya garam-garam dari gelas akibat adanya kondensasi air dari udara yang disebabkan karena penyimpanan yang tidak sesuai dengan RH dan dan suhu.
    Wadah gelas memeiliki kecepatan difusi 0 sehingga sangat menguntungkan untuk minuman berkarbonasi. Berdasarkan komponen penyusunnya baik logam maupun nonlogam wadah gelas dapat dikelompokan menjadi berbagai jenis :
1. Fused Silica
    Merupakan gelas yang dibuat dengan meleburkan pasir. Gelas jenis ini memiliki koefisien ekspansi yang rendah dan titik leleh yang tinggi sehingga gelas jenis ini memiliki ketahanan terhadap panas yang baik. Selain itu juga memberikan transmisi terhadap sinar ultra violet.
2. Alkali Silika
    Merupakan gelas yang mudah larut dalam air dan banyak digunakan sebagai perekat karton ataupun pelaps kulit telur agar tahan terhadap serangan bakteri. Penyusun gelas ini yang utama adalah soda abu dan pasir.
3. gelas soda kapur silikat
    Merupakan gelas yang paling banyak diproduksi. Gelas jenis ini memiliki ketahanan terhadap kimia yang rendah (daya alkilitasnya tinggi).
4. Gelas Barium
    Merupakan gelas yang banyak digunakan untuk gelas optik karena mempunyai indeks reflaksi yang tinggi sehingga banyak digunakan untuk pembuatan lensa kacamata biofokus dan panel layar komputer atau televisi.
5. Gelas Barosilikat
    Gelas ini banyak digunakan untuk kepetruan industri dan laboratorium contohnya yaitu gelas email yang merupakan gelas pelapis.
6. Gelas aluminosilikat
    Gelas ini mempunyai titik lunak yang tinggi dan koefisien ekspansi yang trendahsehingga sering digunakan untuk bahan pembuatan termometer suhu tinggi pipa pembakaran dan lain-lain.
7. Gelas kristal (lead glass)
     Merupakan gelas yang memiliki tingkat kecermelangan yang tinggi dan sering digunakan sebagai gelas seni.gelas jenis ini tidak dapat digunakan sebagai wadah makanan karena mengandung PbO yang tinggi (20-75%). Tingkat kejernihan gelas ini sesuai dengan kandungan timbalnya.
CACAT PADA GELAS
    Cacat pada gelas terbagi menjadi tiga yaitu cacat fisik, cacat fungsional , dan cacat rupa. Cacat fisik merupakan cacat pada gelas yang dapat membahayan penggunanya. Cacat fungsional merupakan cacat pada gelas yang menyebabkan fungsi dari gelas tersebut menjadi hilang (terjadi di pabrik). Sedangkan cacat rupa merupakan cacat yeng menyebabbkan penampilan dari gelas ini menjadi kurang menarik.

Rabu, 18 Januari 2012

MIGRASI
Interaksi antara kemasan dan pangan yang berpotensi baik menguntungkan maupun merugikan  
    Migrasi merupakan hasil dari interaksi antara bahan makanan dengan kemasan. Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya reaksi kimia atau fisika antara makanan, kemasan, dan lingkungan yang dapat mengubah komposisi, kualitas, dan atau sifat fisik makanan maupun bahan kemasan. Selain migrasi, interaksi juga menyebabkan terjadinya permeasi dan sorpsi. Migrasi merupakan perpindahan komponen dari kemasan kedalam makanan. Sedangkan sorpsi merupakan perpindahan komponen dari makanan ke kemasan. Sementara permeasi merupakan perpindahan komponen dari makanan ke lingkungan melalui kemasan.
    Migrasi dapat membahayakan maupun menguntungkan bagi manusia. Contoh migrasi yang menguntungkan manusia adalah migrasi dari kemasan daun, seperti adanya migrasi dalam ketupat yang justru diharapkan oleh manusia. Sedangkan contoh migrasi yang membahayakan yaitu migrasi dari kemsan plastik, kaleng, dan kertas. Sumber bahaya tersebut diakibatkan oleh berbagai sumber seperti :
•    Bahan kimia polimernya
•    Bahan asal proses produksinya
•    Bahan katalisator seperti aditif dan katalis
•    Sisa bahan pelarut
•    Bahan pengisi seperti plasticizer
•    Bahan perekat
•    Tinta
Contoh bahan berbahaya yang bermigrasi yaitu :
1. Bahan kertas
    Migrasi yang terjadi dari bahan kertas yaitu seperti tinta printer, bahan adhesif, serta pelarut (diisopropilnafthalen/DPNs).
2. Bahan plastik
    Plastik merupakan bahan kemasan yang sangat berbahaya, hal ini disebabkan karena material pembuaatan plastik yang umumnya terbuat dari minyak bumi. Selain itu adanya bahan lain seperti plasticizer sangat membahayakan bagi manusia. Apalagi jika dikomsumsi dalam jumlah besar dan secara kontinyu maka tubuh manusia akan meinimbun material berbahaya yang sangat banyak. 

Migrasi kemasan plastik yaitu sebagai berikut :
Palstik     Jenis     Bahan beresiko terhadap kesehata
Polistirene     PS    Stirene
Akrilonitril-butadiene-stirene    ABS    Stirene, 1.2-butadiene, akrilonirtil
Polikarbonat     PC    Fenol
Polivinil klorida    PVC    HCl, Plasticizer seperti dioksi ftalat maupun dibutil ftalat
Polietilen     HDPE/LDPE    Hidrokarbon alifatik tidak jenuh, aldehida alifatik
Poli etil tetrafluoro etilen    PTFE    Hidrokarbon terfluorinasi

3. Migrasi bahan Kaleng
    Logam sebagai komponen utama penyusun kaleng memiliki resiko terhadap kesehatan. Dalam bahan pelapis kaleng dapat terkandung bahan berbahaya seperti aluminium, seng, ataupun bahan organik seperti epoksi fenol dan organosol.
Banyak bahan berbahaya yang beresiko terhadap kesehatan. Bahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Komponen    Resiko
Polivinil klorida    Dapat menyebabkna kanker, cacat lahir, perubahan genetik, bronkitis, gangguan pendengaran, gangguan kulit, disfungsi ginjal, gangguan penglihatan
Ftalat (DEHP/DEHA)    Asma, berpengaruh terhadap reproduksi
PET    Kanker
Polyester    Iritasi pada mata
Stirene    Iritasi saluran pencernaan, mata, kulit, depresi sistem saraf pusat, kanker
Timbal (Pb)    Menghambat pertumbuhan, anemia, osteoporosis dan kerusakan sistem saraf pusat
Kromium    Kanker dan alergi kulit
Merkuri    Kerusakan sistem saraf pusat, ginjal

    Terdapat dua macam migrasi, yaitu migrasi total dan migrasi spesifik. Migrasi total merupakan total massa yang bermigrasi dari kemasan kedalam nahan pangan pada kondisi tertentu. Sedeangkan migrasu spesifik yaitu zat teridentifikasi yang bermigrasi dari kemasan ke dalam bahan pangan.
    Parameter yang berpengaruh terhadap migrasi yaitu sifat natural produk, struktur kemasan, serta waktu dan temperatur.

karbohidrat dan sumber karbohidrat


KARBOHIDRAT DAN SUMBERNYA
   

Karbohidrat merupakan sumber energi utama manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tanaman seperti padi-padian atau serealia, kacang- kacangan, umbia- umbian, dan gula.  Sumber karbohidrat tersebut dapat diolah menjadi berbagai jenis produk seperti bihun, mie, roti, tepung, seloai, sirup, dan sebagainya.
    Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Contoh senyawa yang merupakan karbohidrat yaitu glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11), dan sellulosa (C6H10O5). Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m.
    Nama lain dari karbohidrat yaitu sakarida yang berasala dari bahasa arab “sakkar” yang berarti gula. Hal ini di karenakan rasa dari karbohidrta sendiri yang memiliki rasa manis. Karbohidrat digolongkan menjadi tiga yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat terhidrolisis oleh larutan asam menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Disakarida merupakan senyawa yang terbentuk dari gabungan dua monosakarida. Senyawa inidapat terhidrolisis oleh laruran asam dalam air menjadi molekul monosakarida. Sedangkan disakrida merupakan jenis karbohidrat yang merupakan gabungan dari banyak molekul monosakarida.
    Contoh sumber karbohdrat yang sudah umum kita jumpai adalah beras. Beras merupakan biji dari tanaman padi Oryza sativa. Jenis beras yaitu brown rice, white rice (polished rice), rice enrichment (beras sosoh), Quick-cooking rice, serat parboiled rice. Brown rice merupakan padi tanpa sekam yang pengolahannya tidak mengalami penyosohan. Keunggulan dari beras jenis ini yaitu kaya serat dan thiamin serta memiliki umur simpan yang lama dan tidak bersifat kamba (makan tempat). Sedangkan kekurangan dari beras jenis yaitu waktu memasak menjadi lebih lama. White rice merupakan beras yang telah dihilangkan bran dan germ-nya. Beras ini terdiri dari 90 % endosperma dan 9 % thiamin. Sementara rice enrichment merupakan beras dengan kandungan nutrisi yang rendah terutama kandungan vitamin B. Usaha untuk menambah nutrisi dilakukan dengan penambahan nutrien bubuk, namun nutrien tersebut akan hilang saat pencucian sehingga Kandungan Vit B masih rendah. Kekurangan vitamin B dapat berdampak pada munculnya penyakit seperti ber-beri.  Quick-cooking rice merupakan beras yang memiliki manfaat sebagai food emergency yang digunakan di USA dan Jepang. Beras ini memiliki keunggulan yaitu waktu memasak yang relatif lebih cepat ( ± 20 menit). Parboiled rice merupakan beras yang direndam dalam air panas sebelum penghilangan sekam dan bekatul.

    Beras memilik berbagai manfaat seperti makanan pokok, snack serealia (beras utuh),  makanan bayi dan komposit flour (tepung beras), angkak, brem, vinegar, bedak dan lainnya.
    Sumber karbohidrat yang lain yaitu jagung. Jagung dihasilkan dari tanaman jagung (Zea mays) yang menghasilkan produk utama berupa biji jagung. Limbah dari jagung yaitu berupa limbah ligmoselulosa seperti pelepah, klobot, dan tongkol jagung. Pelepah digunakan sebagai makanan ternak, klobot digunakan sebagai kemasan rokok, sedangkan tongkol jagung dapat dibuat menjadi berbagai bahan baku industri seperti xilitol, sorbitol, maupun furfural.
    Jagung dapat dibedakan menjadi berbagai macam jenis. Berdasarkan kualitas, kuantitas, dan pola komposisi endosperma jagung dibedakan menjadi :
    Dent
    Flint
    Flour
    Sweet
    Pop
    Pod
    Waxy
Berdasarkan umur tanaman jagung dibedakan menjadi :
    Berumur pendek (genjah)     : berumur 75-90 hari
    Berumur sedang (tengahan)     : berumur 90-120 hari
    Berumur panjang         : berumur lebih dari 120 hari
Syarat umum standar mutu jagung yaitu sebagai berikut :
    Bebas hama dan penyakit
    Bebas dari bau busuk, bau asing, asam dan bau lainnya
    Bebas dari bahan kimia dari memiliki suhu normal

Minggu, 15 Januari 2012

Teknologi Pengawetan dengan Chitosan


PENDAHULUAN
A.   JUDUL
Teknologi pengawetan tahu dengan menggunakan kulit udang
B.   LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Indonesia merupakan salahsatu negara yang wilayah utama nya terdiri atas kelautan,begitu banyak hewan laut yang dapat kita manfaatkan guna menunjang gizi bagi negara kita yang mana setiap tahun terus selalu mengalami penurunan diantaranya adalah ikan,kepiting,kerang serta udang . ( anonim 2011)
            Udang merupakan salah satu hewan laut yang mana mengandung banyak protein,lemak dan mengandung zat mineral seperti zat kapur dan fosfor dan pengolahan udangpun dapat dilakukan dengan mudah dan cepat .
            Pada saat ini sudah banyak pabrik-pabrik yang mengelola udang untuk menjadi bahan makanan siap saji akan tetapi kulit luar dari udang sering dibuang dan menjadikan bahan limbah yang cukup berbahaya. Hal ini dikarenakan bahwa kurang nya pengetahuan tentang fungsi dari kuliat luar udang tersebut yang mana sebenarnya terdapat senyawa chitin yang dapat diubah menjadi chitosan .(haryani dkk 2007)
            Chitin adalah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda (serangga, laba-laba, krustase, dan hewan-hewan lain sejenis).  Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. (anonim 2011)
            Untuk mengubah senyawa chitin menjadi chitosan mengalami beberapa tahap yang pertama dengan pelepasan cangkang udang dengan melalui proses pemisahan protein,dan pemisahan mineral lalu dilanjutkan dengan tahap deasetilasi untuk mendapatkan chitosan yang dapat digunakan sebagai pengawet sehiingga dapat menghambat pertumbuhan mikroba.(wardaniati 2009)
            Tahu merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat diindonesia dan sudah menjadi sangat populer didunia karena terbuat dari keledai dengan kalori rendah tidak memberatkan lambung serta meiliki protein yang tinggi.( winarno 1993)
            Daya simpan tahu  memiliki tingkat keawetan yang sangat rendah yang hanya bertahan sekitar 2 hari maka dari itu kita menggunakan teknologi pengawetan tahu secara alami yang dapat meningkatkan protein tahu tersebut yaitu dengan menggunakan chitosan .


C.   RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dapat kita lihat dari kasus ini adalah
1.    Bagaimana  proses mekanisme chitosan dalam produksi pengawetan tahu.
2.    Apakah pemberian chitosan dapat meningkatkan nilai protein dari tahu
3.    Apakah pemberian chitosan akan berdampak buruk terhadap struktur isi tahu tersebut

D.   TUJUAN
Tujuan diadakannya teknologi ini adalah
1.    Mengetahui bagaimana terjadinya mekanisme pengawetan secara alami dengan menggunakan teknologi chitosan yang berbahan dasar cangkang udang.
2.    Dapat mengetahui bahwa selain digunakan untuk pengawetan,teknologi chitosan juga dapat meningkatkan nilai protein dari tahu .
3.    Kegunaan dari teknologi pengawatan dengan menggunakan cangkang udang atau chitosan

PEMBAHASAN
Teknologi rekayasa chitosan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat mengawetkan tahu agar betahan lama serta dapat meningkatkan nilai protein yang terdapat pada tahu tersebut.
Teknologi rekayasa citosan pun dapat diakukan dengan mudah yaitu proses-proses pelepasan protein (deproteinase) lalu proses pemisahan mineral (demineralisasi) yang dapat melepaskan udang dari cangkang nya. Untuk memperoleh chitosan itu sendiripun dilanjutkan dengan proses deastilisasi.  Lalu setelah itu baru dicampurkan dengan kacang kedelai yang akan digunakan untuk membuat tahu .
Cara pengawetan tahu dengan menggunakan teknologi chitosan dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan pencampuran dan perendaman,yang mana pencampuran dilakukan dengan mencampurkan hasil chitosan yang telah jadi dengan tumbukan kacang kedelai yang akan digunakan untuk membuat tahu. Sedangkat dengan cara perendaman yaitu dengan merendam tahun tersebut kedalam chitosan.
Menurut penelitan perendaman dengan menggunakan chitosan memberikan hasil yang berasa,bau dan memiliki tekstur yang sama dengan tahu yang tidak direndam dengan chitosan sehingga maupun diberikan tambahan berupa perendaman chitosan sebesar 1,5% tidak terjadi perubahan isi dari struktur tahu tersebut dan dapat bertahan lebih lama selama 3 hari dibandingkan dengan tahu yang tidak diberikan chitosan (hardjito 2006)
Menurut Hardjito (2009) chitosan memiliki beberapa manfaat  sebagai berikut :
1. Penggunaan chitosan pada produk pangan dapat menghindarkan konsumen dari kemungkinan terjangkit penyakit typhus, karena chitosan dapat menghambat pertumbuhan berbagai mikroba patogen penyebab penyakit typhus seperti Salmonella enterica, S. enterica var. Paratyphi-A dan S. enterica var. Paratyphi-B. Chitosan juga dapat menghambat perbanyakan sel kanker lambung manusia dan meningkatkan daya tahan tubuh. Chitosan telah mendapatkan persetujuan dari BPOM No.HK.00.05.52.6581 untuk digunakan dalam produk pangan. Di Amerika chitosan telah mendapat pengesahan sebagai produk GRAS (Generally Recognised As Safe) oleh FDA.
2. Chitosan dapat menjerat lemak (fat absorber) dan mengeluarkannya bersama kotoran karena chitosan sebagai serat tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga penggunaan chitosan akan mengurangi resiko terkena kolesterol tinggi
3. Berfungsi sebagai pelembab, antioksidan, tabir surya pada produk  kosmetik .

PENUTUPAN
A.   SIMPULAN
Teknologi chitosan merupakan salah satu pengawet alami yang dapat digunakan untuk tahu agar tahan lama tidak hanya tahu untuk makanan sejenis lain nya juga bisa mnggunakan chitosan untuk mengawetkan nya serta dapat menambah nilai protein dari makanan tersebut. Hal ini dikarenakan cangkang udang yang merupakan bahan utama dari chitosan sudah memiliki banyak protein dan juga chitosan dapat menghambat pertumbuhan mikroba sehingga makanan dapat bertahan lama .
B.   SARAN
Dengan melihat hasil dari penelitian enggunakan teknologi chitosan kita dapat  menemukan cara pengawetan secara alami yang tidak merusak nilai gizi sehingga mulai saat ini kita dapat menggunakan chitosan untuk mengawetkan makanan yang dapat meningkatkan nilai protein dan juga kita dapat mengurangi limbah cangkang udang yang berbahaya jika dibiarkan menumpuk .




DAFTAR PUSTAKA
Anonim  2011. Chitin and chitosan (online),( http://id.wikipedia.org/wiki/Kitin. diakses        3 juni 20011)
Campbell, NA. Biologi (edisi ke-Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.). Jakarta: Erlangga. hlm. hlm. 69-70
Hardjito, L. 2006. Chitosan Lebih Awet dan Aman (online), (http://www.mail-archive.com/majelismuda@yahoogroups.com/msg00980 html. Diakses 3 juni 2011).
Haryani, K dan Budiyati. 2007. Khitosan dari Kulit Udang untuk Mengadsorbsi Logam Krom (Cr6+) dan Tembaga (Cu) (online), Vol. 11 No.2 (http://eprints.undip.ac.id/2175/1/Artikel_Kristinah_UNDIP_7.pdf. Diakses 3 juni 2011).
Wardaniati, R.A dan Sugiyani S. 2009. Pembuatan Chitosan dari Kulit Udang dan Aplikasinya untuk Pengawetan Bakso. Makalah Penelitian, (online), (http://eprints.undip.ac.id/1718/1/makalah_penelitian_fix.pdf , diakses, 3 juni 2011).
Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

























Indikasi Geografis


INDIKASI GEOGRAFIS
Wahana peningkatan kesejahteraan rakyatmeleluijaminan kualitas dan perlindungan produk khas wilayah dari pemalsuan

Definisi
IG menurut UUNo. 15 tentang Merek :
Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam,faktor manuasia, ataukombinasi dari keduanya, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan dan kekhasan tersebut tidak dijumpai diwilayah lain.
Contoh Produk Khas Wilayah :
Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Kintamani Bali, Lada Putih Muntok, Mebel Ukir Jepara, Tembakau Hitam Sumedang, Lada Hitam Lampung, Kopi Arabika Toraja, Minyak Kayu Putih Buru, Beras Adan Krayan, dan Masih banyak lagi Produk khas geografis daerah.
Tantangan Produk Khas :
Produk khas wilayah memiliki kualitas yang baik sehingga menarik bagi konsumen.kondisi ini rawan akan pemalsuan nama, kualitas maupun produk. Pemalsuan akan mengakibatkan munculnya ketidakpercayaan konsumen terhadap produk khas, sehingga akan berakibata pada keengganan konsumen untuk membeli produk khas dengan harga yang baik. Akibatnya produsen produk khas tidak dapat menikmati pendapatan yang lebih baik dari keunggulan produknya.
Dasar Hukum IG :
Dasar hukum tentang IG adalah Bab VII UU No. 15 tahun 2001tentang merek dan peraturan pelaksanaannya terdapat pada PP No. 51 tahun 2007 tentangIndikasi Geografis.
Kepemilikan IG :
IG dimiliki oleh masyarakat wilayah geografis penghasil produk khas dan pelaku usaha produk khas  yang  bergabung dalam kelembagaan masyrakat. Berbeda dengan merek ataupun paten yangdimiliki oleh perorangan atau perusahaan.
Aplikasi IG :
            Sejak diterbitkannya sertifikat IG misalnya kopi Gayo, maka hak menggunakan nama kopi Gayo dimiliki oleh masyarakat yang mengusahakan kopi gayo yang tergabung dalam kelembagaan Masyrakat Perlindungna Kopi Gayo (MPKG). Sejak saat itu maka nama kopi Gayo hanya dapat digunakan untuk menjual produk kopi biji dan kopi bubuk yang berasal dari jenis Arabika yang ditanam diwilayah Gayo dengan standar kualitas dan standar budidaya,pengolahan, pengepakan, pemasaran serta pengelolaan usaha yang disepakati oleh masyarakat Gayo yang tergabung dalam kelembagaan MPKG.
            Pihak lainyang tergabung dalam MPKG atau anggota MPKG yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan MPKG maka tidak boleh menggunakan nama kopi Gayo. Penggunaan nama tanpa hak akan diancam hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda peling tinggi 1 (satu) milyar rupiah (pasal 92 UU merek).
Tata cara mendapatkan IG :
IG dapat diproleh melalui permohonan yang diajukan oleh masyarakat yang mengusahakan produk khas wilayah kepada Ditjen Hak dan Kekayaan Intelektual (HAKI), kementrian Hukum dan HAM dengan mengisi formulir permohonan dan dilampiri buku persyaratan IG.
Isi buku Persyaratan IG :
1.      Janis produk
2.      Kekhasan produk
3.      Tata cara pengenalan dan pengujian keaslian produk
4.      Proses produksi
5.      Batas wilayah produksi
6.      Uinformasi produsen, pengolah dan pemasar produk
7.      Tata cara pencatatan proses pengolahan dan pemasaran sehingga keterunutannya dapat dikenali
8.      Nama IG yang akan digunakan
9.      Lambang IG yang akan digunakan
Selanjutnya buku persyaratan IG diperiksa kebenarannya oleh Tim Ahli Indikasi Geografis (TAIG) atas perintah Direktur Jenderal HKI. Taig dibentuk oleh menteri Hukum dan HAM. Hasil pemeriksaan TAIG disampaikan kepada dirjen HKI. Hasil pemeriksaan TAIG dapat berupa :
1.      Rekomendasi kepada Dirjen HKI untuk pemberian IG
2.      Rekomendasi kepada Dirjen HKI untuk penolakan permohonan IG
3.      Permintaan kepada pemohon untuk penyempurnaan buku persyaratan IG
Tantangan setelah memperoleh IG :
1.      Mempromosikan produk IG kedalam dan keluar negeri
2.      Menjaga keberlanjutan produksi dan kualitas produk IG
3.      Mengawasi produksi, distribusi, dan pemasaran produk IG
4.      Meningkatkan manfaat IG bagi anggota kelembagaan masyarakat penghasil produk IG


Sumber informasi :
Dr. Ir. H. Riyadi, MM
Staff khusus IG Ditjen, Perkebunan, Kementrian Pertanian
Tim Ahli Indukasi Geografis, Kementrian Hukum dan HAM
Jakarta, Desember 2011

           


Sabtu, 14 Januari 2012

Jagung sebagai Sumber Pangan Bernutrisi danBernilai Ekonomi serta sebagai Sumber EnergiPotensial



Pemanfaatan Jagung sebagai Sumber Pangan Bernutrisi
dan Bernilai Ekonomi serta sebagai
Sumber Energi Potensial

Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi masyarakat. Ini menunjukkan indikasi bahwa diversifikasi pangan sangat diperlukan untuk mendukung pemantapan swasembada pangan. Dari kondisi ini maka harus dapat dipenuhi dua hal, yaitu penyediaan bahan pangan dan diversifikasi olahan pangan.
Peran agro-industri untuk memajukan pangan sangat dibutuhkan. Agroindustri merupakan industri yang berbasis pertanian dengan tujuan dapat memberi nilai tambah dari suatu komoditas yang dirubah menjadi produk yang bernilai tambah.  Agro – industri dengan bahan baku jagung saat ini sudah banyak beredar secara luas, seperti minyak jagung, sirup jagung dan gula jagung yang memiliki banyak keunggulan. Dengan demikian semakin jelas bahwa makanan dari bahan jagung bukan lagi menjadi bahan pangan yang ‘inferior’ lagi saat ini. Bahkan dengan slogan yang semakin menjanjikan bahwa makanan dari jagung tersebut dapat menurunkan kadar gula darah dan non kolesterol, maka produk tersebut semakin banyak dicari dan dikonsumsi orang banyak.
            Selain untuk pengadaan pangan dan pakan, jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi. Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut, terutama para petani yang sebagian besar masih menjual jagung dalam bentuk komoditas.
Kandungan protein jagung lebih tinggi dari pada beras, sehingga cocok sebagai bahan makanan yang bergizi. Hasil analisa yang dilakukan oleh Balitjas adalah kandungan protein dari 100 g bahan tepung jagung, sorgum dan terigu berturut – turut sebanyak 9.2 g, 11.0 g dan 11.5 g yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepung beras yang hanya mengandung protein sebanyak 7.0 g (Suarni, 2002).
Manfaat jagung sebagai subsititusi bahan pangan sangat banyak perannya.Beberapa produk bahan makanan dari jagung yang sudah biasa ditemui di Jawa Tengah adalah nasi jagung dan marning. Pada perkembangannya jagung dapat dibuat menjadi kerupuk jagung, aneka kue kering, tortilla, grits, dan sebagainya. Dengan penggunaan teknologi tinggi jagung juga dapat dibuat susu yang memiliki kandungan kolesterol dan lemak yang rendah.
            Sebagai bahan baku industri jagung dapat dibuat menjadi tepung jagung yang merupakan baku pembuatan berbagai produk olahan berbahan dasar jagung. Pembuatan tepung jagung sangat sederhana sehingga bisa dilakukan dengan peralatan skala rumah tangga. Pembutan tersebut yaitu sebagai berikut :
  • Memilih jagung pipilan yang sudah kering kemudian dilakukan sortasi untuk mendapatkan jagung  yang bersih dan terbebas dari kotoran
  • Lakukan penggilingan kemudian hasil yang didapatkan diayak dengan ayakan ukuran 1,5 mm.  Yang lolos ayakan digunakan sebagai dedak sedangkan yang tidak lolos disebut sebagai beras  jagung yang akan diolah menjadi tepung jagung.
  • Beras jagung ditampi kemudian hasil tampiannya direndam dengan air selama 2 jam
  • Setelah itu ditiriskan dan dilakukan pengeringan
  • Setelah kering dilakukan dengan penggilingan dan hasil penggilingan diayak dengan ayakan ukuran 100 mesh.
  • Hasil ayakan sudah merupakan tepung jagung yang siap untuk dikemas/dipasarkan

Dari hasil pembuatan tepung jagung yang merupakan produk yang masih dapat diolah menjadi produk lain tepung jagung tersebut sudah memiliki nilai tambah. Produk lain yang menggunakan tepung jagung misalnya adalah kerupuk jagung yang produksinya masih dalam skala rumah tangga. Pembuatan kerupuk jagung ini dapat dilakukan dalam bentuk bahan kerupuk jagung (kerupuk jagung mentah) maupun kerupuk jagung yang siap saji (kerupuk jagung matang). Urutan proses pembuatan kerupuk jagung adalah dari Dari tepung jagung diolah menjadi nasi jagung dengan cara dikukus. Pengukusan nasi jagung dilakukan sebanyak sekali saja dan pada waktu pengukusan juga dimasukkan bumbu – bumbu, seperti : garam dan bawang putih. Kemudian nasi jagung ditumbuk dalam sebentar, tidak sampai lembut. Hasil tumbukan ini kemudian dicetak tipis – tipis, dengan alat penggiling mie. Potongan kerupak jagung dengan ukuran 2 x 3 cm, dijemur sampai kering pada panas matahari. Kerupuk jagung mentah bisa langsung dikemas dan dijual dipasar, ataupun dijual sebagai kerupuk jagung siap saji.
Karena produk tersebut masih berskala rumah tangga maka pendistribusiannya pun hanya dilakukan kepasar ataupun ke  rumah makan.
            Usaha pembuatan kerupuk jagung merupakan salah satu usaha yang menguntungkan karena pembuatannya relatif mudah, bahan baku dapat diperoleh sendiri di pedesaan dan mempunyai prospek pemasaran yang bagus sebagai makanan ringan alternatif. Selain itu, kerupuk jagung juga dapat dibuat dengan aneka rasa dan aroma, sehingga konsumen bisa memilih sendiri cita rasa sesuai dengan keinginanya.
            Selain produk diatas jagung juga dapat dibuat menjadi susu jagung. Susu jagung memiliki kandungan yang hampir sama dengan susu kedelai. Susu jagung diperoleh dengan cara penggillingan biji jagung yang telah direbus dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat yang kemudian dipasteurisasi dan diberi flavor untuk meningkatkan rasanya. Kandungan ekstrak karbohidrat dalam susu jagung dipengaruhi oleh varietas jagung, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, kehalusan gilingan, dan perlakuan panas. Selain jagung manis, bahan utama pembuatan susu jagung adalah gula pasir, CMC dan air.
            Proses pembuatan susu jagung mengacu pada proses pembuatan susu kedelai dengan beberapa modifikasi. Langkah awal yang harus dilakukan adalah membersihkan dan mensortasi jagung.Jagung yang hasil sortasi lalu direbus selama beberapa menit, dilanjutkan dengan proses pemipilan biji. Jagung pipil kemudian diblender dengan penambahan gula dan air dengan rasio tertentu.Bubur jagung yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan kain saring. Filtrat yang dihasilkan merupakan susu jagung mentah.Selanjutnya, susu dipanaskan pada suhu 70OC selama 20 menit, didinginkan dan disimpan dingin. Produk membutuhkan beberapa  tahapan perlakuan lagi jika akan dikemas dalam cup, untuk menjamin keamanan produk selama distribusi dan penjualan produk. .Susu nabati seperti susu jagung, dibutuhkan terutama bagi seseorang yang alergi terhadap susu sapi. Sebagai minuman, susu jagung diharapkan dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh karena tidak mengandung kolesterol.
            Selain bahan pangan jagung juga dapat dibuat menjadi bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku hayati. Bioetanol dapat dibuat dari pati jagung yang telah diproses menjadi glukosa. Etanol diproduksi melalui hidrasi katalitik dari etilen atau melalui proses fermentasi gula menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Beberapa bakteri seperti Zymomonas mobilis juga diketahui memiliki kemampuan untuk melakukan fermentasi dalam memproduksi etanol (Gokarn et al. 1997).
            Penggunaan bioetanol di antaranya adalah sebagai bahan baku industri, minuman, farmasi, kosmetika, dan bahan bakar. Keuntungan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi adalah tidak memberikan tambahan netto karbondioksida pada lingkungan karena CO2 yang dihasilkan dari pembakaran etanol diserap kembali oleh tumbuhan dan dengan bantuan sinar matahari CO2 digunakan dalam proses fotosintesis. Di samping itu, bahan bakar bioetanol memiliki nilai oktan tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan peningkat oktan (octane enhancer) menggantikan senyawa eter dan logam berat seperti Pb sebagai anti-knocking agent yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Dengan nilai oktan yang tinggi, maka proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan emisi gas buang hasil pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor lebih baik.
            Sebagai bahan baku industri tentu jagung juga memiliki limbah. Limbah jagung meliputi jerami dan tongkol. Penggunaan jerami jagung semakin populer untuk makanan ternak, sedangkan untuk tongkol belum ada pemanfaatan yang bernilai ekonomi. Limbah jagung sebagian besar adalah bahan berlignoselulosa yang memiliki potensi untuk pengembangan produk masa depan. Seringkali limbah yang tidak tertangani akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Pada dasarnya limbah tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan mungkin bernilai negatif karena memerlukan biaya penanganan. Namun demikian, limbah lignoselulosa sebagai bahan organik memiliki potensi besar sebagai bahan baku industri pangan, minuman, pakan, kertas, tekstil, dan kompos. Di
samping itu, fraksinasi limbah ini menjadi komponen penyusun yang akan
meningkatkan daya gunanya dalam berbagai industri.

Method dalam Java


METHOD
Tujuan
-          Mengenal penggunaan method serta cara mendeklarasikan dalam pemrogaman java
-          Memahami perbedaan antara rekursi dan function
-          Memahami method getter dan method setter

PEMBAHASAN
            Method merupakan apa saja yang dialami atau dilakukan oleh objek dengan cara kita menuliskan rumusnya terlebih dahulu dan bisa digunakan di seluruh class. Kegunaan method dalam pemrogaman java yaitu menghindari penulisan bagian kode program berulang-ulang, penata program sehingga setiap aktivitas bisa ditulis dan diperiksa secara mendiri, kemandirian bahwa setiap variabel dalam subrutin akan terlindungi dari usaha secara tidak sengaja oleh subrutin lain (taufik, 2011).
            Dalam praktikum ini terdapat dua method yang digunakan, yaitu method getter dan method setter. Fungsi method getter adalah untuk mendapatkan nilai dari suatu objek, sedangkan method setter berfungsi untuk mengubah nilai properti dari suatu objek (Supardi, 2008).
            Dalam menuliskan sebuah method terdapat istilah rekursi dan fungsi. Fungsi merupakan suatu metode yang harus dideklarasikan dengan tipenya atau jenis hasilnya. Tipe deklarasi tersebut menunjukan tipe hasil dari fungsi. Fungsi sebaiknya selalu dideklarasikan dalam kelas program. Fungsi merupakan modul program yang menghasilkan suatu kuantitas (Taufik, 2011).
            Rekursi merupakan proses yang dapat memanggil dirinya sendiri. Bentuk rekursi merupakan Bentuk rekursi merupakan alternatif dari bentuk literasi atau pengulangan. Terdapat beberapa masalah yang lebih cocok dipecahkan dengan bentuk rekursi, tetrapi secara umum bentuk rekursi kurang efisien, karena bentuk ini hanya memanggil dirinya sendiri sehingga menyebabkan waktu pemrosesan lebih lama dibandingkan bentuk iterasi biasa. Dalam proses rekursi sebenarnya terkandung pengertian fungsi. Rekursi bisa memanggil dirinya sendiri, sedangkan fungsi dipanggil lewat pemanggil fungsi. Oleh karena itu dalam rekursi terdapat syarat-syarat seperti ada titik pemberhentian (shopping state) sebagai pengendali rekursi dan adanya langkah induksi yang menuju titik pemberhentian (Hariyanto, 2003).
            Pada class yang pertama yaitu class fibonacci. Tipe data yang digunakan dalam class ini adalah integer integer. Bilangan fibonacci sendiri adalah bilangan yang berasal dari penjumlahan dua bilangan sebelumnya.untuk menghitungnya dapat digunakan cara rekursi maupun non rekursi (Chandra, 2010).
            Dalam pengkodingan bilangan fibonacci terdapat statement
 if (n<=1) return 1;
maksudnya adalah jika input yang dimasukkan kurang dari atau sama dengan satu, maka output yang dihasilkan akan kembali kesatu. Selain statement tersebut juga terdapat statement seperti
else return Fibonacci (n-1)+Fibonacci (n-2);
maksudnya adalah untuk n yang selain kurang dari satu atau sama dengan satu maka perhitungannya menggunakan  statement tersebut , misalnya pada deret kelima maka hasilnya merupakan penambahn dua angka sebelumnya. Kemudian statement
for (i=0; i<=30;i++)
menunjukan bahwa output hanya akan menampilkan deret fibonacci sampai deret 30, namun angka pertama dihitung sebagai deret ke 0.
            Pada class selanjutnya adalah kelas orang menjadi method. Agar menjadi method maka class tersebut harus diletakkan dalam public class tanpa public.
Private int p, l, t, volume;
Bermaksud untuk memasukkan perintah integer p, l, t, volume.
Public int  p (){
Bermaksud memasukkan nilai p, sedangkan untuk mengembalikan nilai p maka digunakan statement
Return p;
Public void set perkalian (int np, int nl, int nt) {
Volume =np*nl*nt;}}
Bermaksud untuk memasukkan rumus volume yaitu ddengan memasukkan nilai p, diakalikan nilai l, dikalikan nilai t. Kemudian untuk menghubungkan dengan class orang maka dibuat class baru.
Public static void main (String [] args){
Digunakan sebagai pemanggil method getternya.
a.set perkalian (10,11,12);
merupakan method setter yang berfungsi memberikan nilai n pada np,nl,nt.
System.out.println(+a.volume());}}
Digunakan untuk menampilkan hasil volume pada output.

KESIMPULAN
            Method dalam java ada dua yaitu method getter dan method setter. Dalam penulisan method terdapat istilah yaitu rekursi dan fungsi. Method getter berfungsi mendapatkan nilai dari suatu objek sedangkan method setter berfungsi untuk mengubah nilai property dari suatu objek. Rekursi merupakan proses yang bisa memanggil dirinya sendiri, sedangkan fungsi merupakan metode yang harus dideklarasikan sesuai tipenya.

DAFTAR PUSTAKA
Chandra.2010.Bilangan Fibonacci di Java [terhubung berkala].http://chandra.utama.us/java/bilangan-fibonacci.
Hariyanto, Bambang.2003. Esensi-esensi Bahasa Pemrogaman Java.Jakarta : Elex Media Computindo
Supardi, Yuniar.2008.Sistem Informasi Penjualan dengan Java.Jakarta : Elex Media Computindo.
Taufik, Eng.2011. Modul Penuntun Praktikum Penerapan Komputer.Bogor : Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB.
              

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost